{"id":714,"date":"2023-10-12T17:00:51","date_gmt":"2023-10-12T10:00:51","guid":{"rendered":"https:\/\/widyatransport.com\/?p=714"},"modified":"2024-01-25T23:55:26","modified_gmt":"2024-01-25T16:55:26","slug":"tugu-jogja","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/widyatransport.com\/tugu-jogja\/","title":{"rendered":"Tugu Jogja: Daya Tarik, Rute, Jam Buka, HTM"},"content":{"rendered":"

Tugu Jogja<\/strong><\/a> merupakan bangunan bersejarah yang menjadi landmark atau icon wisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Masyarakat Jogja sendiri mengenal tugu ini dengan nama Tugu Pal Putih atau Tugu Golong Gilig yang memiliki makna filosofis sekaligus saksi perjuangan melawan penjajahan Belanda. Tugu Jogja pernah dibangun ulang dengan beberapa tujuan. Salah satunya adalah untuk memecah persatuan masyarakat dengan pihak keraton pada masa itu.<\/span><\/p>\n

Daya Tarik Tugu Jogja<\/span><\/h2>\n

Tugu Jogja selalu masuk list kunjungan wisatawan, sama seperti Malioboro. Anda juga harus mengunjungi tempat wisata ini saat liburan. Tentunya untuk beberapa hal berikut.<\/span><\/p>\n

Mengetahui Sejarahnya<\/span><\/h3>\n

Pada awalnya, bentuk Tugu Jogja tidaklah seperti sekarang. Desain pertama monumen ini lebih sederhana dengan tiang silinder yang bagian puncaknya terdapat sebuah bulatan. Pembangunan Tugu Jogja diprakarsai oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I. Tepatnya pada tahun 1755, bersamaan dengan pendirian Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.<\/span><\/p>\n

\"Tugu<\/p>\n

Tujuan Tugu Jogja dibangun adalah untuk menyatukan masyarakat dengan kerajaan. Untuk pemilihan lokasi berada sejajar dengan garis imajiner Jogja yang berawal dari Gunung Merapi, Kraton, Panggung Krapyak, hingga Pantai Parangtritis. Tinggi Tugu Jogja pada saat itu mencapai 25 meter, kemudian runtuh karena gempa yang terjadi pada tahun 1867.<\/span><\/p>\n

Tugu Jogja dibangun ulang dengan tinggi berbeda, yakni 15 meter. Alasan dibuat lebih rendah untuk mengurangi resiko runtuh apabila gempa kembali terjadi. Pembangunan tugu yang baru dimulai pada tahun 1899 oleh pemerintah Belanda. Hanya saja bentuknya sangat berbeda, dulunya memiliki tiang silinder sudah diganti dengan persegi dengan setiap sisi yang terdapat prasasti.<\/span><\/p>\n

Bagian atas Tugu Jogja juga berubah menjadi runcing, mirip seperti tanduk unicorn seperti yang terlihat sekarang. Perubahan pada bentuk Tugu Jogja memang sengaja dilakukan Belanda untuk memecah persatuan antara keraton dan masyarakat Jogja. Untungnya, siasat tersebut gagal.<\/span><\/p>\n

Menikmati Keramaian Kota<\/span><\/h3>\n

Tugu Jogja berada di tengah-tengah kota. Hal ini membuat para pengunjung dapat menikmati keramaian lalu lintas kendaraan maupun gedung-gedung tinggi di sekelilingnya. Pemandangan tersebut akan semakin menarik dan indah saat malam hari.<\/span><\/p>\n

\"Tugu<\/p>\n

Berburu Foto dan Kuliner<\/span><\/h3>\n

Tugu Jogja sudah menjadi spot foto wajib bagi wisatawan. Dari sudut manapun Anda berada, monumen ini tetap terlihat mempesona saat diabadikan dalam jepretan kamera. Selain berburu foto, Anda pun bisa mencicipi kuliner khas Jogja seperti Gudeg dan nasi kucing angkringan.<\/span><\/p>\n

Lokasi dan Rute Menuju Tugu Jogja<\/span><\/h2>\n

Lokasi Tugu Jogja sangat mudah ditemukan. Apalagi saat Anda berada di Malioboro maupun Stasiun Yogyakarta, bisa mengakses monumen ini dengan berjalan kaki. Untuk alamat lengkap Tugu Jogja yaitu Jl. Jend. Sudirman, Gowongan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Cara menuju Tugu Jogja dapat naik kendaraan umum, membawa kendaraan pribadi atau sewa. Kemudian mengikuti rute berikut:<\/span><\/p>\n