Daya Tarik Tugu Jogja<\/span><\/h2>\nTugu Jogja selalu masuk list kunjungan wisatawan, sama seperti Malioboro. Anda juga harus mengunjungi tempat wisata ini saat liburan. Tentunya untuk beberapa hal berikut.<\/span><\/p>\nMengetahui Sejarahnya<\/span><\/h3>\nPada awalnya, bentuk Tugu Jogja tidaklah seperti sekarang. Desain pertama monumen ini lebih sederhana dengan tiang silinder yang bagian puncaknya terdapat sebuah bulatan. Pembangunan Tugu Jogja diprakarsai oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I. Tepatnya pada tahun 1755, bersamaan dengan pendirian Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.<\/span><\/p>\n<\/p>\n
Tujuan Tugu Jogja dibangun adalah untuk menyatukan masyarakat dengan kerajaan. Untuk pemilihan lokasi berada sejajar dengan garis imajiner Jogja yang berawal dari Gunung Merapi, Kraton, Panggung Krapyak, hingga Pantai Parangtritis. Tinggi Tugu Jogja pada saat itu mencapai 25 meter, kemudian runtuh karena gempa yang terjadi pada tahun 1867.<\/span><\/p>\nTugu Jogja dibangun ulang dengan tinggi berbeda, yakni 15 meter. Alasan dibuat lebih rendah untuk mengurangi resiko runtuh apabila gempa kembali terjadi. Pembangunan tugu yang baru dimulai pada tahun 1899 oleh pemerintah Belanda. Hanya saja bentuknya sangat berbeda, dulunya memiliki tiang silinder sudah diganti dengan persegi dengan setiap sisi yang terdapat prasasti.<\/span><\/p>\nBagian atas Tugu Jogja juga berubah menjadi runcing, mirip seperti tanduk unicorn seperti yang terlihat sekarang. Perubahan pada bentuk Tugu Jogja memang sengaja dilakukan Belanda untuk memecah persatuan antara keraton dan masyarakat Jogja. Untungnya, siasat tersebut gagal.<\/span><\/p>\n