{"id":1714,"date":"2024-04-15T10:00:50","date_gmt":"2024-04-15T03:00:50","guid":{"rendered":"https:\/\/widyatransport.com\/?p=1714"},"modified":"2024-05-07T10:58:29","modified_gmt":"2024-05-07T03:58:29","slug":"candi-sukuh","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/widyatransport.com\/candi-sukuh\/","title":{"rendered":"Candi Sukuh: Daya Tarik, Rute, Jam Buka, HTM"},"content":{"rendered":"

Candi Sukuh<\/strong><\/a> – Bangunan bersejarah, seperti candi yang ada di Indonesia jumlahnya sangatlah banyak. Terutama di Pulau Jawa yang memang menjadi pusat pemerintahan bagi kerajaan Hindu dan Budha beberapa abad lalu. Misalnya saja Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang tersohor. Tapi, ada candi lain yang juga bisa kamu kunjungi, yaitu Candi Sukuh yang terletak di Karanganyar.\u00a0<\/span><\/p>\n

Sejarah dari Candi Sukuh<\/span><\/h2>\n

Candi Sukuh adalah buatan dari Kerajaan Majapahit yang paling terakhir dan diperkirakan berdiri sejak abad ke-15. Pertama kali Candi Sukuh ditemukan pada tahun 1815 dan tercatat dalam buku The History of Java milik Sir Raffles. Dimana pada tahun 1842, seorang arkeolog asal Belanda yaitu Van der Vils melakukan penelitian.\u00a0<\/span><\/p>\n

Dari penelitian tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa Candi Sukuh merupakan candi Hindu yang dibuat di akhir masa Kerajaan Majapahit. Hal ini terbukti dari bentuk dari Candi Sukuh yang menyimpang dari Kitab Pembangunan Candi Hindu Wastu Widya. Candi Sukuh memiliki bentuk seperti bangunan peninggalan Suku Maya yang mirip piramida.\u00a0<\/span><\/p>\n

Kemudian juga ada susunan undakan yang mirip dengan zaman Megalitikum. Total luas dari Candi Sukuh mencapai 5.500 meter dengan 3 teras undakan hingga ke puncaknya. Candi Sukuh sendiri dipugar ulang sekitar tahun 1917 hingga 1920 dan akhirnya Pemerintah Indonesia melanjutkan kembali pada tahun 1970.\u00a0<\/span><\/p>\n

\"Candi

Candi Sukuh<\/p><\/div>\n

Daya Tarik dari Candi Sukuh\u00a0<\/span><\/h2>\n

Sebagai peninggalan sejarah, Candi Sukuh memiliki daya tarik yang sangat tinggi sebagai tempat wisata. Kamu juga sudah pasti akan terpesona dengan Candi Sukuh, mulai dari cerita hingga bentuk bangunannya. Berikut ini adalah beberapa daya tarik dari Candi Sukuh:\u00a0<\/span><\/p>\n

Melihat dari Dekat Bangunan Candi Sukuh<\/span><\/h3>\n

Daya tarik pertama dari Candi Sukuh jelas dari bentuk bangunan yang sangat berbeda dari candi Hindu lain. Seperti yang disebutkan tadi, bentuk dari Candi Sukuh menyerupai piramida dari Suku Maya. Berbeda dari Candi Cetho yang memiliki 14 undakan, di Candi Sukuh hanya ada 3 undakan saja.\u00a0<\/span><\/p>\n

Tempat paling suci dari Candi Sukuh adalah paling atas. Tidak hanya itu saja, bentuk alas dari Candi Sukuh adalah ketupat dan tempat paling suci adalah di bagian tengah. Sangat berbeda dengan candi dengan gaya Hindu yang seharusnya. Hal inilah yang membuat bangunan dari Candi Sukuh sangat unik sekali untuk kamu amati dari dekat.\u00a0<\/span><\/p>\n

Arca dan Relief yang Unik\u00a0<\/span><\/h3>\n

Ada satu arca yang sangat unik dari Candi Sukuh, bisa dikatakan sangatlah vulgar, yaitu arca Lingga Yoni. Arca yang satu ini sendiri berbentuk alat kelamin dimana menandakan kesuburan serta siklus kehidupan manusia. Hal ini membuat banyak peneliti tertarik untuk mempelajarinya lebih dalam.\u00a0<\/span><\/p>\n

Tidak hanya itu saja, relief yang ada di Candi Sukuh pun memiliki berbagai kisah filosofi yang erat dengan manusia. Bahkan ada relief yang menceritakan kisah Mahabarata yang memang berhubungan akan agama Hindu.\u00a0<\/span><\/p>\n

Menikmati Keindahan Sekitar Candi Sukuh<\/span><\/h3>\n

Dapat dikatakan Candi Sukuh adalah candi tertinggi setelah Candi Arjuna, Candi Kethek dan Candi Cetho. Dimana pemandangan sekitar dari Candi Sukuh sangatlah indah. Kawasan candi sendiri sangatlah luas dan bisa kamu eksplor dengan bebas. Karena letaknya berada di ketinggian, suhu di sekitar candi ini sangatlah sejuk.\u00a0<\/span><\/p>\n

Selain itu, di sekitar Candi Sukuh telah dibuat dengan sangat nyaman bagi pengunjung. Ada banyak sekali spot yang dapat digunakan untuk berfoto. Kawasan sekitar Candi Sukuh yang termasuk asri dan indah, cocok sekali untuk kamu jadikan lokasi healing. Meski dulunya digunakan sebagai lokasi penyucian, tetap saja bangunan kuno ini sangat indah.\u00a0<\/span><\/p>\n

Lokasi, Jam Buka dan Harga Tiket Masuk ke Candi Sukuh\u00a0<\/span><\/h2>\n

Untuk kamu yang tertarik mengunjungi Candi Sukuh, maka lokasi tepatnya adalah di Tambak, Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Jika kamu dari kota Solo, maka jaraknya sekitar 40 km atau memakan waktu perjalanan sekitar 1,5 jam. Letak dari Candi Sukuh ini dekat sekali dengan Candi Cetho.\u00a0<\/span><\/p>\n

Sedangkan untuk jam buka Candi Sukuh<\/a> adalah mulai pukul 07.00 WIB hingga 15.00 WIB saja. Waktu yang paling tepat untuk mengunjungi Candi Sukuh adalah menjelang siang, dimana kamu bisa menikmati pemandangan yang indah. Harga tiket masuk ke Candi Sukuh pun tidak terlalu mahal, yaitu Rp. 7.000 untuk wisatawan lokal dan mancanegara adalah Rp. 25.000 per orang.\u00a0<\/span><\/p>\n

Candi Sukuh adalah salah satu wisata sejarah dan budaya yang patut untuk kamu kunjungi. Candi terakhir yang dibangun oleh Kerajaan Majapahit ini jelas akan membuatmu terpesona.\u00a0 Bila kamu ingin mengunjungi Candi Sukuh, maka dapat segera menghubungi sewa mobil Yogyakarta<\/a> ke Karanganyar Widyatrans sekarang juga.\u00a0<\/span><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Candi Sukuh – Bangunan bersejarah, seperti candi yang ada di […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":1715,"comment_status":"closed","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_acf_changed":false,"footnotes":""},"categories":[15],"tags":[],"class_list":["post-1714","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-wisata-karanganyar"],"acf":[],"aioseo_notices":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1714"}],"collection":[{"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1714"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1714\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":1716,"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1714\/revisions\/1716"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/1715"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1714"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1714"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1714"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}