{"id":1711,"date":"2024-04-14T17:00:15","date_gmt":"2024-04-14T10:00:15","guid":{"rendered":"https:\/\/widyatransport.com\/?p=1711"},"modified":"2024-05-07T10:53:12","modified_gmt":"2024-05-07T03:53:12","slug":"candi-cetho","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/widyatransport.com\/candi-cetho\/","title":{"rendered":"Candi Cetho: Daya Tarik, Rute, Jam Buka, HTM"},"content":{"rendered":"

Candi Cetho<\/a> adalah salah satu peninggalan dari masa terakhir dari Kerajaan Majapahit. Lokasinya berada di Kabupaten Karanganyar dan memiliki struktur bangunan yang sangat unik. Candi Cetho sudah dinobatkan sebagai cagar budaya dan sejarah, dimana siapapun bisa mengunjunginya untuk sekedar berlibur atau berdoa.\u00a0<\/span><\/p>\n

Sejarah Singkat dari Candi Cetho Karanganyar\u00a0<\/span><\/h2>\n

Candi Cetho diperkirakan dibangun sekitar abad ke-15, masa terakhir dari kejayaan Kerajaan Majapahit. Letaknya yang berada di lereng Gunung Lawu menjadi bukti bahwa candi ini dibangun untuk membuktikan bahwa Majapahit masih kuat. Secara garis besar, Candi Cetho merupakan candi Hindu dengan berbagai artefak serta arca yang mendukung.<\/span><\/p>\n

Bentuknya mungkin berbeda dengan candi-candi Hindu lain, dimana Candi Cetho mengambil gaya punden berundak yang jumlahnya ada 14. Pertama kali ditemukan, hanya ada 13 punden yang terlihat dan yang dapat dipugar hanya sembilan saja. Candi Cetho sendiri ditemukan oleh Van de Vlies sekitar tahun 1842 dan berupa sebuah reruntuhan.\u00a0<\/span><\/p>\n

Penggalian secara terbuka dilakukan pada tahun 1928 oleh Belanda dan dari penemuan beberapa reruntuhan bisa dipastikan bahwa usianya tidak jauh lebih tua dari Candi Sukuh. Ahli mempercayai bahwa Candi Cetho dulunya berfungsi sebagai tempat untuk ruwatan atau penyucian.\u00a0<\/span><\/p>\n

\"Candi

Candi Cetho<\/p><\/div>\n

Daya Tarik dari Candi Cetho\u00a0<\/span><\/h2>\n

Sebagai peninggalan sejarah, sudah jelas Candi Cetho sangat menarik untuk kamu kunjungi. Hingga sekarang Candi Cetho masih digunakan umat Hindu sekitar untuk berdoa dan juga bagi beberapa masyarakat yang menganut Kejawen. Meski demikian, Candi Cetho pantas untuk kamu jadikan lokasi liburan karena memiliki daya tarik seperti berikut:\u00a0<\/span><\/p>\n

Alam yang Sangat Indah\u00a0<\/span><\/h3>\n

Perlu kamu tahu bahwa Candi Cetho berada di ketinggian sekitar 1496 mdpl dan terletak di bagian barat dari lereng Gunung Lawu. Nama dari candi ini sendiri diambil dari desa tempat ditemukannya bangunan bersejarah tersebut. Dimana Cetho adalah bahasa Jawa dan dalam bahasa Indonesia memiliki arti Jelas.\u00a0<\/span><\/p>\n

Hal ini sendiri karena dari Desa Cetho terlihat dengan jelas akan jajaran pegunungan serta kota yang ada di bawah Gunung Lawu. Maka daripada itu, kamu tidak perlu lagi meragukan pemandangan yang dapat dilihat dari Candi Cetho. Dimana sudah pasti akan sangat indah dan memukau, apalagi ketika pagi hari dan juga senja.\u00a0<\/span><\/p>\n

Berfoto di Candi Cetho\u00a0<\/span><\/h3>\n

Bangunan dari Candi Cetho yang juga terbilang sangat unik dan juga berbeda dari candi Hindu lainnya membuat kawasan ini cocok untuk berfoto. Kamu yang mengunjungi Candi Cetho pun bisa berfoto bebas di beberapa spot yang indah. Salah satu spot foto terfavorit dari pengunjung ketika di Candi Cetho adalah bagian gerbangnya yang mirip di pura di Bali. Tidak hanya itu saja sebelum kamu sampai ke Candi Cetho pun bisa menikmati pemandangan Kebun Teh Kemuning yang tidak kalah indahnya dan bisa jadi lokasi berfoto.\u00a0<\/span><\/p>\n

Mengunjungi Candi Sukuh\u00a0<\/span><\/h3>\n

Daya tarik lainnya dari Candi Cetho adalah kamu dapat mengunjungi Candi Sukuh yang letaknya tidak terlalu jauh. Kedua candi ini sendiri memiliki usia yang tidak terlalu jauh dan merupakan candi terakhir yang dibangun oleh Kerajaan Majapahit sebelum akhirnya runtuh oleh serangan Kerajaan Demak.\u00a0<\/span><\/p>\n

Candi Sukuh memiliki corak Hindu yang dipadukan dengan corak Nusantara. Bentuknya juga tidak berbeda jauh, yaitu punden berundak. Hanya saja, Candi Sukuh hanya memiliki tiga undakan saja. Candi Sukuh juga memiliki pemandangan indah dan merupakan salah satu wisata sejarah yang perlu kamu kunjungi selama di kawasan Candi Cetho.\u00a0<\/span><\/p>\n

Lokasi, Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Candi Cetho\u00a0<\/span><\/h2>\n

Lokasi tepatnya dari Candi Cetho adalah di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah. Jika kamu dari Kota Surakarta ke Candi Cetho, maka akan menempuh jarak sekitar 43,2 km atau sekitar 1,5 jam perjalanan. Jam operasional dari Candi Cetho 08.00 WIB hingga 16.30 WIB saja dan selalu buka setiap hari, meski hari libur.\u00a0<\/span><\/p>\n

Sedangkan untuk harga tiket masuk ke Candi Cetho<\/a> tidaklah mahal, kamu hanya perlu membayar setidaknya Rp. 10.000 saja per orang. Namun, kamu juga akan dikenai biaya parkir kendaraan mulai dari Rp. 3.000 hingga Rp. 10.000.\u00a0<\/span><\/p>\n

Candi Cetho merupakan peninggalan dari Kerajaan Majapahit sebelum akhirnya diluluh lantahkan oleh Kerajaan Demak. Dimana tentu saja akan sangat menarik sekali untuk kamu telusuri. Apabila kamu ingin mengunjungi Candi Cetho dan wisata lain yang ada di sekitarnya, maka bisa menghubungi Widyatrans. Kami adalah vendor rental mobil Yogyakarta<\/a> dan Solo yang sudah berpengalaman dan terlengkap.\u00a0<\/span><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Candi Cetho adalah salah satu peninggalan dari masa terakhir dari […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":1712,"comment_status":"closed","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_acf_changed":false,"footnotes":""},"categories":[15],"tags":[],"class_list":["post-1711","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-wisata-karanganyar"],"acf":[],"aioseo_notices":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1711"}],"collection":[{"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1711"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1711\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":1713,"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1711\/revisions\/1713"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/1712"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1711"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1711"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/widyatransport.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1711"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}